Wednesday, April 18, 2007

Menunggu

barangkali dunia makin meluas
seluas hektaran tanah yang tak secuil belum kita punyai
dari sayup-sayup gesekan batang pinus kering
lantunnya kau kirimkan padaku, manis bermelodi
lalu hening, aku memang sedang sendiri

kita tumbuh dari rasa yang sama
cinta yang dikobarkan ayah dan ibu,
dulu, alhamdulillah masih juga sampai sekarang
kita berlari bersama dari kepenatan
di rumah rindu akan langit dan jendela terbuka
dari situ kita pandangi langit

lampu ini cuma 5 watt tapi wajah-mu terlihat dari sini
bersinar,...cantik.. .

bukan tanpa sebab kadang kita berlari menjauh, terpeleset
satu-satu dari kita pecahkan kaca
kau melihat bintang dari lubang yang kau buat, begitu juga aku
melihat satu bintang yang tersenyum
padamu, padaku
sementara itu kita mengelam, dikuas senja
dan malam

meski doa masih menggayuh masa depan