lingkar ceritamu di stasiun tugu
tawa, tangis, canda, amarah
sampai ruangku menjadi parau
dan hati tak juga bisa bertemu
Sunday, May 20, 2007
Stasiun Tugu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bersama lampu-lampu yang menari di balik jendela, aku menatapmu. betapa dulu kita berlarian di jalanan, di halaman, menemui angin, menggapai kata. dan kini bersama lampu-lampu yang menari di balik jendela, aku menuliskanmu, menuliskan kita, pada sebuah jendela
lingkar ceritamu di stasiun tugu
tawa, tangis, canda, amarah
sampai ruangku menjadi parau
dan hati tak juga bisa bertemu
No comments:
Post a Comment